1 | NO. | DIVISI | UNIT JASA | SUB UNIT |
---|---|---|---|---|
2 | 1 | PERDATA | PERMOHONAN | Ijin RUPS Pemegang Saham Minoritas |
3 | Pengangkatan Anak | |||
4 | Pengangkatan Wali | |||
5 | Pengangkatan Pengampuan | |||
6 | Agar ditetapkan sebagai wali/kuasa untuk menjual harta warisan | |||
7 | Dispensasi/ijin nikah | |||
8 | Untuk memperbaiki kesalahan dalam akta catatan sipil | |||
9 | Agar seseorang dinyatakan dalam kedaan tidak hadir atau dinyatakan meninggal dunia | |||
10 | Naturalisasi | |||
11 | Menunjuk Arbiter (Wasit | |||
12 | 2 | HUKUM SYARI’AH | GUGATAN/PERMOHONAN BIDANG PERKAWINAN | Izin Poligami |
13 | Pencegahan Perkawinan | |||
14 | Penolakan Perkawinan oleh PPN | |||
15 | Pembatalan Perkawinan | |||
16 | Kelalaian Atas Kewajiban Suami / Istri | |||
17 | Cerai Talak | |||
18 | Cerai Gugat | |||
19 | Harta Bersama | |||
20 | Penguasaan Anak | |||
21 | Nafkah Anak oleh Ibu Karena Ayah tidak Mampu | |||
22 | Hak-hak Bekas Istri / Kewajiban Bekas Suami | |||
23 | Pengesahan Anak | |||
24 | Pencabutan Kekuasaan Orang Tua | |||
25 | Penunjukan Orang Lain Sebagai Wali oleh Pengadilan | |||
26 | Ganti Rugi Terhadap Wali | |||
27 | Penetapan Asal Usul Anak dan Penetapan Pengangkatan anak | |||
28 | Penolakan Kawin Campur | |||
29 | Izin Kawin | |||
30 | Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran | |||
31 | Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain | |||
32 | Dispensasi Kawin | |||
33 | Putusan tentang sah tidaknya seorang anak; | |||
34 | Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua | |||
35 | Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di bawah keuasaannya | |||
36 | Isbat Nikah | |||
37 | Wali Adhol | |||
38 | Permohonan agar seseorang dinyatakan dalam keadaan mafqud (Pasal 96 ayat (2) dan Pasal 171 Kompilasi Hukum Islam) | |||
39 | Permohonan izin untuk menjual harta bersama yang berada dalam status sita untuk kepentingan keluarga (Pasal 95 ayat (2) Kompolasi Hukum Islam) | |||
40 | Permohonan sita atas harta besama tanpa adanya gugatan cerai dalam hal salah satu dari suami isteri melakukan perbuatan yang merugikan dan membahayakan harta bersama seperti judi, mabuk, boros dan sebagainya (Pasal 95 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam) | |||
41 | Permohonan untuk menunjuk seorang atau beberapa orang wasit (arbiter) oleh karena para pihak tidak bisa atau tidak bersedia untuk menunjuk wasit (arbiter) (Pasal 13 dan 14 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa) | |||
42 | Permohonan izin kawin bagi calon mempelai yang belum berusia 21 tahun (Pasal 6 ayat (5) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974) | |||
43 | Permohonan dispensasi kawin bagi pria yang belum mencapai umur 19 tahun dan bagi wanita yang belum mencapai umur 16 tahun (Pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974). | |||
44 | Permohonan pengangkatan wali/pengampu bagi orang dewasa yang kurang ingatannya atau orang dewasa yang tidak bisa mengurus hartanya lagi, misalnya karena pikun (Pasal 229 HIR / Pasal 262 RBg) | |||
45 | Permohonan pengangkatan wali bagi anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua (Pasal 50 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan) | |||
46 | 3 | GUGATAN/PERMOHONAN BIDANG KEWARISAN | Waarmerking akta kewarisan dibawah tangan untuk pengambilan Deposito/tabungan, pensiun dan sebagainya | |
47 | Permohonan Pertolongan pembagian Harta Peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam | |||
48 | Permohonan Penetapan Ahli Waris | |||
49 | Penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohoonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris | |||
50 | 4 | GUGATAN PERMOHONAN BIDANG WASIAT | ||
51 | 5 | GUGATAN/PERMOHONAN BIDANG HIBAH | ||
52 | 6 | GUGATAN/PERMOHONAN BIDANG WAKAF | ||
53 | GUGATAN/PERMOHONAN BIDANG SHODAQOH | |||
54 | 7 | PERMOHONAN/GUGATAN BIDANG EKONOMI SYARIAH | Bank Syariah | |
55 | Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah | |||
56 | Asuransi Syari’ah | |||
57 | Reasuransi Syari’ah | |||
58 | Reksa Dana Syari’ah | |||
59 | Obligasi Syari’ah | |||
60 | Sekuritas Syari’ah | |||
61 | Pembiayaan Syari’ah | |||
62 | Pegadaian Syari’ah | |||
63 | Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah | |||
64 | Bisnis Syari’ah | |||
65 | 8 | NIAGA | PERMOHONAN/GUGATAN | Kepailitan dan PKPU, serta hal-hal yang berkaitan dengannya, termasuk kasus-kasus actio pauliana dan prosedur renvoi tanpa memperhatikan apakah pembuktiannya sederhana atau tidak (lihat UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang); |
66 | Hak kekayaan Intelektual: | |||
67 | 1.Desain Industri (lihat UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri); | |||
68 | 2.Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (lihat UU No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu); | |||
69 | 3.Paten (lihat UU No. 14 Tahun 2001tentang Paten); | |||
70 | 4. Merek (lihat UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek) | |||
71 | 5. Hak Cipta (lihat UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta). | |||
72 | Lembaga Penjamin Simpanan (lihat UU No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan): | |||
73 | 1. Sengketa dalam proses likuidasi. | |||
74 | 2. Tuntutan pembatalan segala perbuatan hukum bank yang mengakibatkan berkurangnya aset atau bertambahnya kewajiban bank, yang dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum pencabutan izin usaha. | |||
75 | 9 | PERDATA | GUGATAN | Gugatan Perbuatan Melawan Hukum |
76 | Gugatan Ingkar Janji/Wanprestasi | |||
77 | PERMOHONAN | penetapan bagian masing-masing warisan | ||
78 | Mengubah nama | |||
79 | Pengangkatan anak | |||
80 | Pengangkatan Wali | |||
81 | Pengangkatan Pengampu | |||
82 | Perbaikan Akta Catatan Sipil | |||
83 | 10 | PHI | GUGATAN | Perselisihan Hak |
84 | Perselisihan Kepentingan | |||
85 | Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja | |||
86 | Perselisihan antara Serikat Pekerja/Serikat Buruh hanya dalam satu perusahaan |
Kami siap membantu anda kapanpun anda butuhkan
Copyright © 2024 ZlawyerPartner. All rights reserved.